Profile

PT Inovasi Telematika Nusantara didirikan pada tahun 2014 dan bergerak di bidang IT system integration. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, pada tahun 2019, kami mengembangan produk inovatif, yaitu IOT (internet of things) smart farming, untuk memudahkan proses pertanian dan meningkatkan hasil panen. Tahun 2020, produk IOT smart farming pertama hadir, yaitu IOT panel yang melakukan pengecekan pH, Kelembaban, dan Suhu (tanah dan Udara) serta mampu melakukan penyiraman air dan nutrisi/pupuk. IOT ini terhubung dengan Aplikasi IOT cloud (melalui internet) yang dapat menampilkan kondisi tanah dan melakukan penyiraman melalui smartphone. Pelanggan pertama adalah Balai Benih Kentang Jawa Barat, yang bertempat di Pangalengan. Sampai sekarang, IOT ini masih berfungsi dan mengalami sejumlah pengembangan spesifikasi dan fungsi.

Selanjutnya, tahun 2022, kami mengembangkan produk IOT yang bisa mendeteksi unsur hara makro NPK. Dengan IOT ini, Petani dapat menganalisa unsur hara makro (NPK) dalam tanah, sehingga menjadi dasar bagi pemberian pupuk secara efektif dan efisien, pada fase vegetatif dan generatif. Ada sejumlah petani dari 10 kabupaten/kota di Jawa Barat yang menggunakan IOT NPK ini dan mendapatkan manfaat berupa efisiensi biaya pupuk serta peningkatan hasil panen (testimoni Petani milenial terhadap IOT).

Tahun 2023, kami melakukan pengembangan produk baru, yaitu IOT smart control farming tipe portable. Smart control farming berarti sistem pertanian cerdas yang dapat melakukan kontrol terhadap proses pertanian, khususnya pemupukan. Dengan IOT portable, petani dapat melakukan pengecekan kesuburan lahan (NPK, pH) dan mendapatkan rekomendasi pupuk tepat sasaran (anorganik dan organik), sesuai dengan jenis tanaman dan kondisi kesuburan tanah tersebut. Saat ini, Aplikasi IOT cloud kami (iot.virtualmonitoring.id) sudah bisa melakukan Analisa kesuburan tanah dan rekomendasi pupuk terhadap 120 jenis Tanaman. Sejumlah instansi, baik pemerintah maupun korporasi, sudah menggunakan IOT portable untuk melakukan pengecekan kualitas tanah, seperti Dinas Pertanian Kutai Kartanegara, Bulungan (Kaltara), Luwu, Sleman, Bandung Barat, Prov Kalimantan Timur, Prov Jawa Barat, Kementerian Pertanian, Bank Indonesia, Petrokimia Gresik, dll.

Tahun 2024, fitur IOT mengalami peningkatan, yaitu fitur GPS dan Analisa Hama Penyakit. Dengan GPS, petani bisa mendapatkan koordinat dan ketinggian lokasi, menghitung luasan lahan, dan memetakan lokasi di Google maps. Dengan fitur Analisa Hama penyakit, petani dapat memperoleh data potensi gangguan hama penyakit di fase vegetatif/generatif, serta mendapatkan rekomendasi pestisida yg dibutuhkan (lengkap dengan dosisnya).

Selain itu, sebagai bagian pengembangan usaha, PT Inovasi Telematika Nusantara juga meluncurkan brand baru, yaitu Doktertaniku. Melalui Doktertaniku, kami memberikan layanan pertanian end to end, berupa pengecekan kualitas tanah (dan rekomendasi pupuk/pestisida), edukasi smart farming (perpaduan basic dan digital farming), dan contract farming (penyerapan hasil panen yang menggunakan IOT). Melalui IOT (layanan Sensortani), Edukasi (edutani), dan Contract farming (Tanikita), Doktertaniku membantu petani untuk meningkatkan produksi dan tingkat kesejahteraan para petani.

Dengan meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan petani, diharapkan para generasi muda juga akan tertarik untuk menekuni usaha pertanian (petani milenial), dan kita bisa membangun ekosistem pertanian yang sehat dan maju, dalam upaya memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan nasional.