Penerapan IOT dalam Pertanian
IOT Smart Farming (Pertanian Cerdas berbasis IOT) adalah metode pertanian yang terdiri atas 3 (tiga) faktor utama, yaitu Teknologi digital sebagai supporting tools, Kolaborasi Penyuluh dan Petani untuk analisa dan rekomendasi perlakuan tanaman secara optimal, dan penerapan Nutrisi yang seimbang (organik dan anorganik) dan tepat sasaran (sesuai kebutuhan dan tidak berlebih). Ketiga hal ini akan mampu membantu petani untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, dengan biaya yang efisien, serta meningkatkan kesejahteraan mereka secara bertahap.
Bagaimana menerapkan IOT, sebagai tools yang efektif dalam pertanian?
Sesuai fungsi, yaitu mendeteksi kesuburan tanah dan melakukan penyiraman air/nutrisi secara efektif, maka IOT perlu diterapkan dengan cara2 sbb:
1. Pengkondisian Lahan (lahan harus memiliki sumber air, listrik, dan koneksi internet operator seluler)
2. Pemasangan pipanisasi untuk mendukung irigasi sprinkler (air) & tetes (nutrisi). Perlu perencanaan yang tepat untuk pipanisasi ini.
3. Pemasangan panel IOT untuk mendapatkan informasi aktual mengenai kondisi kesuburan lahan (pH, Nitrogen, Phosphor, Kalium, Kelembaban, dll)
4. Kolaborasi dengan Penyuluh pertanian (yang memahami IOT dan kebutuhan tanaman) untuk menerjemahkan angka2 indikator kesuburan lahan menjadi racikan nutrisi/pupuk yang tepat sasaran dengan interval sesuai kebutuhan tanaman
Dengan penerapan yang tepat, IOT dapat membantu menurunkan biaya operasional, meningkatkan produktivitas panen (keuntungan petani), dan menjaga kualitas kesuburan tanah untuk jangka panjang